Pengertian Penjelasan Tentang Fobia | Fobia salah satu kata yang mungkin sobat blogger sering dengar dari orang - orang yang mengalaminya. Dari yang fobia binatang, fobia cahaya, Fobia ketinggian dan hampir apapun yang ada di dunia ini dapat menjadi fobia bagi sebagian orang. Akan tetapi sampai saat ini saya belum menemukan orang yang memiliki fobia dengan uang. Tentunya bila ada orang yang fobia dengan uang saya yang akan pertama kali sebagai penolongnya heheheh. Fobia juga merupakan suatu kondisi patologis pada seseorang individu apalagi kalau sampai fobianya tersebut berlebihan tentu akan berakibat pada keselamatanya. untuk lebih jelasnya;
Fobia merupakan bentuk yang spesifik dari takut yang muncul di situasi tertentu, tidak bisa dijelaskan secara rasional, sulit untuk dikontrol dan biasanya situasi yang ditakutkan tersebut selalu dihindari.(Morris dkk, 1987).Phobia adalah rasa takut yang kuat dan tetap terhadap objek, situasi atau kejadian yang muncul pada situasi tertentu, tidak dapat dijelaskan secara rasional, sulit untuk dikontrol dan biasanya situasi yang ditakutkan tersebut selalu dihindari.
Rasa takut atau cemas adalah hal yang wajar dialami oleh manusia. Rasa takut bukan hanya emosi yang normal, tetapi juga emosi yang esensial. Orang yang tidak punya rasa takut justru berada dalam bahaya yang serius, karena rasa takut adalah mekanisme mempertahankan/melindungi diri dari situasi yang mengancam. Sebagian orang mengalami ketakutan lebih dari orang lain. Takut tidak hanya emosi, bersamaan dengan itu akan muncul juga reaksi pada badan jasmani kita, misalnya keringat dingin, gemetar, otot lemas, pucat, tubuh kaku, dan sebagainya.Namun fobia berbeda dengan ketakutan yang biasa. Fobia adalah ketakutan yang hebat, di luar proporsi tuntutan situasi. Fobia tidak memiliki alasan yang rasional dan di luar kontrol si penderitanya. Banyak orang tidak suka dengan ular atau laba-laba, tapi beberapa orang memiliki ketakutan yang berlebihan. Bahkan sebuah gambar atau pikiran tentang ular atau laba-laba membuat penderita fobia ini mengalami peningkatan tekanan darah, jantung berdebar, dan peningkatan sekresi hormon kortisol. Fobia bisa diderita oleh siapa saja tanpa batasan usia dan jenis kelamin. Penderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak beralasan dan berlebihan, namun ia sendiri tidak berdaya untuk mengatasinya. Pada tingkat yang ekstrim, penderita fobia akan merasa ia akan menjadi gila karena ketakutan yang membayanginya.BACA JUGA ; PENGERTIAN DAN PENYEBAB DEMAM
1. Ciri-ciri Gangguan Fobia
- Ketakutan/kecemasan yang menghasilkan perubahan fisiologis seperti tangan berkeringat, pusing atau jantung berdebar.
- Melarikan diri atau menghindari situasi dimana rasa takut sering muncul.
- Perilaku tersebut mengganggu kehidupan individu.
2. Jenis Fobia
- Simple phobia/Specific phobia (fobia sederhana): fobia yang muncul karena satu pemicu saja. Misalnya fobia kucing, perasaan takut hanya terbatas pada kucing dan tidak pada binatang lain.
- Complex phobia (fobia kompleks): fobia ini berhubungan dengan banyak penyebab, biasanya fobia ini bukan masalah utama dan merupakan symptom dari satu atau lebih masalah psikologis yang belum terselesaikan. Misalnya fobia berbicara di depan umum, masalah utama fobia ini sebenarnya adalah harga diri yang rendah, masalah ini mengakibatkan seseorang tidak percaya diri sehingga tidak berani atau takut berdiri di depan orang banyak.
Specific Phobia adalah kecemasan yang signifikan terhadap objek atau situasi yang menakutkan, dan sering menampilkan perilaku menghindar terhadap objek atau situasi tertentu (Miltenberger, 2004). Specific phobia adalah ketakutan yang tidak beralasan terhadap suatu objek atau situasi tertentu (Durand & Barlow, 2005). Ketakutan ini bisa disebabkan oleh darah, luka, situasi (seperti di dalam pesawat, lift dan ruangan yang tertutup), hewan, dan lingkungan yang natural (seperti ketinggian dan air).Specific phobia adalah ketakutan dan kecemasan yang bertahan, berlebihan dan tidak masuk akal terhadap suatu objek atau situasi tertentu, sehingga menimbulkan dorongan kuat untuk menghindar atau melarikan diri dari objek atau situasi tersebut, dan dapat mengganggu dalam hal akademis dan interaksi sosialnya.
4. Penyebab Specific Phobia
Kriteria diagnostik specific phobia adalah:
- Traumatic event Kebanyakan orang yang mengalami specific phobia disebabkan oleh kejadian trauma. Contohnya jika kita digigit oleh anjing, maka kita akan menjadi phobia terhadap anjing.
- Information transmition Seseorang dapat mengalami specific phobia karena sering mengingat sesuatu yang berbahaya. Misalnya seorang wanita mengalami fobia terhadap ular, padahal wanita tersebut belum pernah bertemu dengan ular. Tetapi, ia sering dibilang atau mendengar bahwa akan ada ular yang berbahaya di rumput yang tinggi. Hal ini membuat wanita tersebut menggunakan sepatu boot untuk menghindari bahaya, walaupun ia berjalan di jalan yang biasa.
- Sosial dan Kultural Faktor ini sangat kuat dapat mempengaruhi seseorang mengalami specific phobia. Dalam masyarakat tidak dapat diterima jika seorang laki-laki menunjukkan ketakutan dan phobia. Mayoritas specific phobia terjadi pada perempuan.
Kriteria diagnostik specific phobia adalah:
- Ketakutan yang menyolok dan menetap yang berlebihan dan tidak dapat dijelaskan, disebabkan oleh objek atau situasi yang spesifik (seperti, terbang, ketinggian, hewan, disuntik, melihat darah).
- Stimulus fobik hampir selalu menyebabkan respon kecemasan atau serangan panik. Catatan: pada anak, kecemasan ditunjukkan dengan menangis, tantrum, kaku atau lengket pada orang lain.
- Menyadari ketakutannya berlebihan dan tidak dapat dijelaskan. Catatan: pada anak mungkin tidak muncul.
- Situasi fobik dihindari dengan kecemasan atau distres yang kuat.
- Penghindaran, antisipasi kecemasan atau distres dalam situasi phobik bertentangan secara signifikan dengan rutinitas orang normal, fungsi pekerjaan (pendidikan) atau aktivitas/hubungan sosial, atau ditandai distres tentang fobia.
- Pada individu di bawah 18 tahun, terjadi sekurang-kurangnya 6 bulan.
- Kecemasan, serangan panik atau menghindari fobia dihubungkan dengan objek atau situasi spesifik, tidak berkaitan dengan gangguan mental lain, seperti Obsessive-Compulsive Disorder (takut terkontaminasi ketidakbersihan seseorang), Posttraumatic Stress Disorder (menjauhi stimulus yang menimbulkan stres berat), Separation Anxiety Disorder (menghindari sekolah), Social Phobia (menghindari situasi sosial yang memalukan), Panic Disorder With Agoraphobia, atau Agoraphobia Without History of Panic Disorder.
ARTIKEL TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentar Dengan Bijak Membawa Kebahagiaan