JSA Atau Job Safety Analysis

JSA adalah sebuah alat penting yang membantu pekerja dalam melakukan pekerjaan secara aman dan efisien. JSA tidak hanya membantu mencegah  pekerja dari kecelakaan kerja, tetapi juga melindungi peralatan kerja dari kerusakan. JSA adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan. JSA ini berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas/pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja. Idealnya, setelah Anda (supervisor) mengindentifikasi bahaya yang ada di area kerja, Anda harus menentukan. 

Menurut OSHA 3071 revisi tahun 2002, JSA adalah Sebuah analisis bahaya pekerjaan adalah teknik yang berfokus padatugas pekerjaan sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya sebelum terjadi sebuah incident atau kecelakaan kerja. Berfokus pada hubungan antara pekerja, tugas, alat , dan lingkungan kerja. Idealnya, setelah dilakukan identifikasi bahaya yang tidak terkendali, tentunya akan diambil tindakan atau langkah-langkah untuk menghilangkan atau mengurangi mereka ke tingkat risiko yang dapat diterima pekerja. Menurut James E Roughton dalam Job Hazard Analysis A Guide for Voluntary Compliance and Beyond From Hazard to Risk: Transforming the JSA from a Tool to a Process, Analisis bahaya kerja (onsite JSA) adalah alat yang penting penting dalam manajemen keselamatan. langkah-langkah pengendalian untuk meminimalkan bahkan menghilangkan risiko tersebut. National Safety Council (NSC) dan ahli K3 lainnya, JSA melibatkan tiga unsur penting, yakni:

  1. Langkah-langkah pekerjaan secara spesifik.
  2. Bahaya yang terdapat pada setiap langkah pekerjaan.
  3. Pengendalian berupa prosedur kerja aman untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan bahaya pada setiap langkah pekerjaan.
1. Siapa saja yang wajib membuat dan menerapkan JSA?
Baik supervisor maupun pekerja, mereka harus bekerja sama untuk menerapkan JSA. Umumnya, supervisor bertanggung jawab untuk membuat JSA, mendokumentasikan berkas JSA, memberi pelatihan kepada seluruh pekerja sesuai yang tercantum di JSA, dan menegakkan prosedur kerja yang aman dan efisien.

2. Pekerjaan seperti apa yang membutuhkan JSA?
Hampir semua jenis pekerjaan membutuhkan JSA. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pekerjaan yang akan di analisa, diantaranya:
  1. Pekerjaan yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau PAK
  2. Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera serius atau PAK yang mematikan, bahkan untuk pekerjaan yang tidak ada riwayat kecelakaan sebelumnya
  3. Pekerjaan dimana satu kelalaian kecil yang dilakukan pekerja dapat menyebabkan kecelakaan fatal atau cedera serius
  4. Setiap pekerjaan baru atau pekerjaan yang telah mengalami perubahan proses dan Prosedur kerja
  5. Pekerjaan yang cukup kompleks dan membutuhkan instruksi tertulis

3. Langkah-langkah membuat JSA
1. Merinci langkah-langkah pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan Langkah-langkah ini tidak hanya dibuat secara spesifik untuk satu pekerjaan tertentu, tetapi juga khusus untuk satu area kerja tertentu. Jika area kerja berubah tetapi jenis pekerjaan sama, tetap saja langkah-langkah dari pekerjaan tersebut perlu berubah juga.
2. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan kerja berdasarkan langkahlangkah kerja yang sudah ditentukan Ini menjadi bagian paling penting dalam membuat JSA. Berikut beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan saat mengidentifikasi potensi bahaya:
  1. Penyebab kecelakaan kerja sebelumnya (jika ada)
  2. Pekerjaan lain yang berada di dekat area kerja
  3. Regulasi atau peraturan terkait pekerjaan yang hendak dilakukan
  4. Instruksi produsen dalam mengoperasikan peralatan kerja
3. Menentukan langkah pengendalian berdasarkan bahaya-bahaya pada setiap
langkah-langkah pekerjaan Setiap bahaya yang telah diidentifikasi sebelumnya tentu membutuhkan kontrol dan pengendalian. Kontrol dan pengendalian ini menjelaskan bagaimana cara Anda akan menghilangkan bahaya di area kerja atau bagaimana cara Anda akan mengurangi risiko cedera secara signifikan.

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentar Dengan Bijak Membawa Kebahagiaan