Alergi Sabun Diterjen

Alergi Sabun Diterjen
Alergi Sabun Diterjen | yang biasa disebut juga dermatits kontak iritan merupakan efek sitotoksik lokal langsung dari bahan iritan baik fisika maupun kimia yang bersifat tidak spesifik, pada sel-sel epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam wakttu dan konsentrasi yang cukup (Verayati, 2011). Dermatitis kontak alergi sering terjadi pada pekerjaan yang melibatkan kegiatan mencuci tangan atau paparan berulang pada kulit terhadap air, bahan makanan atau iritan lainnya.

Pekerjaan yang berisiko tinggi meliputi pembatu rumah tangga, pelayan rumah sakit, tukang masak, dan penata rambut. Prevalensi dermatitis tangan karena pekerjaan ditemukan sebesar 55,6% di intensive care unit dan 69,7% pada pekerja yang sering terpapar (dilaporkan dengan frekuensi mencuci tangan >35 kali setiap pergantian). Penelitian menyebutkan frekuensi mencuci tangan >35 kali setiap pergantian memiliki hubungan kuat dengan dermatitis tangan karena pekerjaan (odds ratio 4,13) (Hogan, 2009). 
Kejadian
Sekitar 80-90% kasus dermatitis kontak iritan disebabkan oleh paparan iritan berupa bahan kimia dan pelarut. Inflamasi dapat terjadi setelah satu kali pemaparan ataupun pemaparan berulang (keefner, 2004). Dermatitis kontak iritan yang terjadi setelah pemaparan pertama kali disebut dermatitis kontak iritan akut dan biasanya disebabkan oleh iritan yang kuat, seperti asam kuat, basa kuat, garam, logam berat, aldehid, bahan pelarut, senyawa aromatic, dan polisiklik. Sedangkan, Dermatitis Kontak Iritan yang terjadi setelah pemaparan berulang disebut Dermatitis Kontak Iritan kronis, dan biasanya disebabkan oleh iritan lemah (Hayakawa, 2000).

Tanda dan Gejala.
Reaksi yang paling sering terjadi adalah kulit menjadi merah atau coklat, terjadi edema dan rasa panas, atau ada papula, vesikula, pustula dan berbentuk pula yang purulent dengan kulit disekitarnya normal. Serta kulit terasa kering.

Cara Mencegah Alergi Sabun Diterjen.
Upaya pengobatan Dermatitis Kontak Iritan yang terpenting adalah menghindari pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik (gesekan atau tekanan yang bersifat terus menerus suatu alat), fisik (lingkungan yang lembab, panas, dingin, asap, sinar matahari dan ultraviolet) atau kimiawi (alkali, sabun, pelarut organic, detergen, pemutih, dan asam kuat, basa kuat).

Yang perlu diperhatikan adalah jika alergi diterjen jangan pernah memakai pakaian yang dicuci memakai diterjen tersebut karena hal ini dapat berkibat pada munculnya reaksi alergi.

Terima Kasih Semoga Artikel tentang Alergi Sabun Diterjen dapat bermanfaat dan mari kita budayakan hidup sehat.

ARTIKEL TERKAIT:

1 komentar:

  1. Kunjungan Balik Gan...
    Artikel nya Bagus-bagus gan...
    Banyak informasinya, Keren

    BalasHapus

Berkomentar Dengan Bijak Membawa Kebahagiaan