Anatomi Dan Fungsi Komponen Penyusun Darah

Anatomi Dan Fungsi Komponen Penyusun Darah
Komponen Darah Manusia ini menguraikan tentang komponen - komponen yang menyusun terkandung di dalam darah manusia serta fungsinya. Hal ini diperlukan agar kita bisa lebih paham dan mengerti tentang fungsi darah dan bagian - bagianya. Selain itu dengan semakin mengertinya kita dengan komponen darah kita bisa mencegah penyakit - penyakit akibat kelainan atau patologi pada darah. Darah itu dibentuk dari 2 bagian yaitu Elemen darah atau sel - sel darah dan plasma. Darah adalah jaringan khusus yang terdiri atas sel - sel dan banyak interstisial ekstrasel. Serumdarah susunya sama dengan plasma kecuali bahwa ia tidak memiliki febrinogren dan beberapa faktor protein yang diperlukan untuk pembekuan dan mengandung serotonin yang jumlahnya bertambah.

Darah yang dikumpulkan dan dicegah dari pembekuan dengan menambahkan antikoagulan (heparin, sitrat, dll), bila disentrifuge akan terisah, menjadi lapisan - lapisan yang menggambarkan heterogenitasnya. Hasil yang diperoleh dengan sedimentasi ini yang dilakukan dalam gelas ukuran standart adalah hematokrit.

Hematokrit memungkinkan memperkirakan volume kumpulan eritrosit perunit volume darah. Nilai normalnya adalah 40 - 50 % pada laiki laki dewasa 35 - 45 % pada wanita dewasa. Bentuk elemen darah terpisah dalam 2 lapisan yang mudah dibedakan. Lapisan bawah terdiri dari 42 - 47% seluruh volume darah terdapat dalam tabung hematokrit., berwarna merah dan dibentuk dari eritorsit. Lapisan tepat di atasnya yang berwarna putih atau kelabu dinamakan buffy coat yang terdiri atas leukosit dan trombosit. Fogositik merupakan salah satu bagian dari leukosit dan merupakan salah satu pertahanan utama terhadap infeksi dan beredar ke suluruh tubuh melalui sistem vaskular darah.
Sistem vaskuler darah juga  merupakan alat transportasi oksigen dan kabondioksida yang terikat pada hemoglobin dan, eritrosit, Selain terikat pada eritrosit juga diangkut dalam benuk larutan dalam plasma sebagai CO2 tau HCO3. Plasma mentransport hasil metabolik dari tempat absorsi, menyalurkan ke seluruh bagian tubuh organisme. Sealin itu plasma juga mentransport sisa hasil metabolisme yang dibuang dari darah oleh organ - organ ekskresi. Darah juga mendistribusikan hormon - hormon yang diperukan oleh sel - sel tubuh. Darah juga berperan dalam pengaturan pansa tubuh dan keseimbangan asam basa serta tekanan osmotik.

1. Susunan Plasma.
Plasma adalah suatu larutan yang mengandung zat - zat dengan molekul besr dan kecil yang volumenya 10%. Dan susunan plasma darah adalah ; 
  1. Protein - protein plasma sekitar 7%.
  2. Garam -garam anorganik 0,9%.
  3. Beberapa senyawa organik seperti asam amino, vitamin, hormon, lipid sampai kandungan plasma menjadi mencapai 10%.
Beberapa zat yang tidak dapat larut dalam air dapat ditransportasikan lewat plasma karena plasma berikatan dengan albumin atau dengan alfa dan beta globulin. Albumin merupakan komponen utama dan mempunyai peranan utama mempertahankan tekanan osmotik daarah. Gamma globulin adalah antibodi dan dinamakan imunoglobulin. Fibrinogen diperlukan untuk pembentukan fibrin dalam langkah terakhir pembekuan.

2. Elemen - Elemen Darah.
  1. Eritrosit pada manusia berbentuk cakram bikonkav dengan garis tengah 7,2um. Erirosit dengan garis tengah lebih dari 9um dinamaka makrosit, dan yang mempunyai garis tengah kurang dari 6 um dinamakan mikrosit. Eritrosit dapat hidup dalam sirkulasi sampai 120 hari. Eritrosit yang tidak dipakai dibuang dari sirkulasi oleh sel - sel limpa dan sumsum tulang. Jumlah normal eritrosit dalam darah sekitar 4,5 - 5 juta/ul, pada wanita 5 juta/ul. Eritrosit kaya akan hemoglobin.  Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen dari paru - paru keseluruh tubuh dan mengangkut karbondioksida dari jaringan dibawa kembali ke paru -paru.
  2. Leukosit berdarkan granula spesifik pada sitoplasma, sel - sel darah putih digolongkan menjadi 2 yaitu ; Granulosit dan Agranulosit.  Berdasarkan morfologi inti leukosit juga dibagi dalam sel - sel polimorfonuklear dan mononuklear. Selain itu leukosit juga dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan asalnya yaitu sel mieloid atau limfoid. Granulosit mempunyai bentuk inti tidak teratur, dalam sitoplasma terdapat granulo spesifik yang dinamakan neutrofil, eosinofil, basofil. Agranulosit mempunyai inti dengan bentuk teratur, sitoplasma tidak mempunyai granula - granula nonspesifik, tetapi mempunyai granula nonspesifik khas seperti granula azurofilik yang juga terdapaat dalam leukosit lainya. Leukosit berperan dalam pertahan seluler dan humoral organisme terhadap zat zat asing atau lebih spesifiknya sebagai sisitem mekanisme pertahanan tubuh. Jumlah Leukosit pada orang dewasa normal adalah 4.000 - 11.000 mg/dl.
  3. Neutrofil memiliki satu inti saja yang terdiri atas 2 -5 lobus biasanya 3 lobus satu sama lain saling berkaitan oleh benang - benang halus kromatin. Neutrofil berperan didalam garis depan pertahanan seluler terhadap invasi kuman - kuman atau bakteri. 
  4. Eosiofil jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada netrofil, hanya 1 - 4% leukosit dalam darah normal. Inti biasanya berlobus dua. Ciri khas eosinofil adalah adanya granula ovoid yang diwaarnai merah oleh eosin (inilah yan menyebabkan darah warnanya merah). Funngsi dari eosinofil untuk melakukan fagositosis selektif terhadap kompleks antigen - antibodi. infeksi oleh parasit.
  5. Basofil jumlah basofil hanya 0 - 1% dari leukosit darah. Basofil mempunyai satu inti besar dengan bentuk pilinan ireguler, umumnya dalam bentuk huruf S. Sitoplasma basofil terisi oleh granula - granula yang lebih besar dari pada granula yang terdapat pada granulosit lainya. Granula ini bentuknya ireguler. Dalam keadaan tertentu basofil ini merupakan jenis sel utama pada tempat peradangan. Hal ini disebut hipersensitivitas kulit (alergi) basofil. Seperti granulosit lainya, basofil mampu bergerak amoeboid dan melakukan fagositosis, walaupun dalam hal ini mereka tidak terlalu aktif.
  6. Limfosit merupakan sel sferis dengan garis tengah 6-8 um, dikenal sebagai limfosit kecil. Sitoplasma pada limfosit sedikit sekali dan pada sediaan apaaus darah tampak lingkaran sekitar inti. Limfosit diklasifikasikan berdasarkan tanda - tanda molekuler khusus pada permukaan membran sel. Diantaranya membawa reseptor seperti imunoglobin yang mengikat antigen spesifik pada membrannya. Terdapat pembagian fungsi limmfosit. sel - sel prekusor yang terdapat dalam sumsum tulang belakang pada kehidupan fetus yang lanjut dan postnatal mampu mengandakan perbedaan dan menjadi sel - sel imunokompeten pada tempat - tempat di luar sumsum tulang. Dalam darah sebagian besar limfosit adalah sel - sel T dan bertanggung jawab terhadap reaksi - reaksi imun yang diperantarai sel tidak tergantung pada antibody yang beredar bebas. Fungsi utama dari limfosit ini adalah bertanggung jawab dalam sistem kekbalan tubuh dan sistem imun. Penolakan cangkok organ adaalah suatu contoh reaksi imun yang diperantarai sel.
  7. Monosit Agranulosit yang berasal daari sumsum tulang ini mempunyai garis tengah yang berkisar dari 9 - 12 um. Inti oval, berbentuk tapal kaki kuda, atau berbentuk seperti ginjal dan umumnya terletak konsentris. Monosit ditemukan dalam darah, jaringan penyambung dan rongga - ronga tubuh. Mereka tergolong sistem fagositik mononuklear dan mempunyai tempat - tempat resptor pada permukaan membranya.untuk imunoglobin dan komplement. Monosit beredar melalui aliran darah dan mampu menembus dinding kapiler, masuk ke dalam jaringan penyambung, dan berdiferensiasi menjadi sel - sel fagositik sistem makrofag.
3. Trombosit.
Keping darah atau trombosit adalah sel tak berinti, berbentuk cakram dengan garis tengah 2-5 um. Keping darah berasal pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Jumlah normal berkisar 150.000 - 300.000 ul darah. Sebagai indikator demam berdarah dengue. Setelah masuk aliran darah keping darah mempunyai masa hidup sekitar 8 hari. Fungsi utama dari trombosit adalah untuk pembekuan darah. Mekanismenya setelah pembuluh darah pecah, trombosit pecah dalam daerah cedera mengeluarkan granula yang mengandung serotonin. Serotonin akan menyebabkan vasokontriksi otot polos menghambat dan menghentikan pendarahan.
Trombosit juga mengeluarkan trombotenin, suatu protein kontraktil yang digabungkan dalam bekuan dan menyebabkan retraksi bekuan. Selanjutnyya lisosom ttrombosit dapat memeganng peranan dalam lisis bekuan setelah penyembuhan.

terima kasih semoga artikel tentang  Anatomi Dan Fungsi Komponen Penyusun Darah dapat bermanfaat dan mari kita budayakan hidup sehat.

ARTIKEL TERKAIT:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentar Dengan Bijak Membawa Kebahagiaan